Thursday, April 29, 2010

Insyaflah Wahai Manusia: Lagi-Lagi Tentang Pergaulan (Seks) Bebas

Source: http://abisyakir.wordpress.com/


Special: “Semerbak Godaan SEKS”


Dari situs eramuslim.com saya membaca artikel tentang jejering facebook yang sering dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan negatif. Misalnya, untuk curhat hal-hal yang bersifat terlalu pribadi, melontarkan godaan seks, berpesta kata-kata ngeres, menjaring calon korban eksploitasi seks, dan lain-lain. Ketika membaca artikel itu saya segera teringat sebuah ide tulisan yang telah lama ingin ditulis.

Baiklah, kita mulai saja. Sebelum tulisan ini berlanjut, mohon para pembaca untuk berbesar hati sejenak membaca kalimat-kalimat sensual di bawah ini.
Kalimat seperti ini banyak beredar di tengah-tengah anak muda dewasa ini. Ia sering dipakai oleh para penulis porno yang untuk membangun imajinasi kotor. Setidaknya, kalimat-kalimat seperti itu sangat kental nuansa imajinasi seksualnya. Sebagian ide kaliamat ini, saya mengambil dari artikel di eramuslim.com, sebagian lain saya buat sendiri. Sekali lagi, mohon berbesar hati dulu!

Beberapa orang gadis muda metropolis menulis dalam halaman facebook-nya:

“Oh sayang, malam ini hujan deras. Terasa sangat dingin. Aku sendiri di tempat tidur. Andaikan ada kekasihku yang tampan di sisiku, malam ini tentu akan terasa sangat hangat. Ooohhh…”

“Sayang, andaikan kamu datang ke apertemenku. Aku lagi sendiri. Aku kesepian. Kalau ada kamu di ruang tamuku, aku akan melakukan aksi terbaikku.
Aku kan mandi air hangat sebersih mungkin. Lalu keluar kamar mandi untuk menjumpaimu, hanya memakai handuk putih. Di hadapanmu, aku akan pura-pura melakukan sesuatu, agar handukku jatuh ke lantai. Lalu terjadilah yang terjadi… Kita larut dalam desahan-desahan nafas.”

“Kalau di kamar kost, aku sering sengaja tidak memakai daleman, bawah dan atas. Ya, selain karena kamarku panas, aku kegerahan. Tapi ada maksud lain juga. Siapa tahu, ada cowok cakep masuk kamar? Kalau ada cowok itu, ya sudah tinggap siap pakai. Tidak usah prosedur macam-macam.”

“Sayangku, sekali aku melakukan hal itu denganmu, aku ingin lagi. Sungguh enak, terasa nikmat. Rasanya, semua duka dan sedihku hilang. Apalagi engkau laki-laki yang gagah, permainanmu sungguh menakjubkan. Kapan lagi sayang kita bermain-main lagi?
Aku merindukanmu.”

“Pagi ini aku bangun dalam keadaan tidak memakai apa-apa. Aku tidur, hanya ditutupi selimut. Tadi malam Arjunaku datang dan meminta kenikmatan. Ya sudah kami lakukan bersama. Malam yang dingin terasa panas. Aku mendesah terlalu keras. Mungkin tetanggaku terganggu. Tapi mereka juga sering menggangguku. Oh, Arjunaku sungguh hebat. Dia tahu aneka teknik yang aneh-aneh. Aku nurut saja.
Ah, biar saja, toh aku senang juga.”

Saudaraku rahimakumullah…

Mohon maaf beribu maaf.
Dengan terpaksa kutulis ratapan-ratapan birahi beberapa wanita muda itu. Meskipun semua ini hanya imajinasi belaka. Mohon jangan berburuk sangka dulu. Ada maksud baik yang diinginkan dari gambaran tentang ratapan-ratapan birahi di atas.

Kehidupan yang semula bening, akhirnya hancur karena seks bebas.
Kalau Anda perhatikan, semua ratapan itu diucapkan oleh wanita (atau cewek-cewek). Ratapan birahi di atas sangat besar pengaruhnya bagi orang laki-laki, khususnya anak-anak muda.
Tetapi sebenarnya, ia tidak terlalu berpengaruh kuat bagi orang wanita. Stimulus seksual bagi laki-laki dan wanita BERBEDA. Kegairahan seksual laki-laki sangat dipengaruhi oleh pandangan mata, pendengaran telinga, dan IMAJINASI-nya. Anda harus ingat, orang laki-laki itu lebih kuat rasionya daripada perasaannya. Maka kalau ada ratapan-ratapan birahi itu, pasti akan segera memunculkan imajinasi bermacam-macam. Dengan catatan, laki-laki itu normal.

Kalau kita baca ratapan-ratapan birahi itu, kesimpulan yang paling mudah muncul dalam benak kita adalah: “Wah, indah sekali ya dunia birahi dengan wanita-wanita itu. Ternyata, kehidupan seks mereka sangat meriah, bergairah, dan bergelora. Oh, sungguh indahnya hidup di tengah mereka. Sehari-hari bisa berpesta seks sesuka hati, sebebas-bebasnya. Itulah dunia yang didambakan anak muda.” Ya begitulah kira-kira kesan paling sederhana dan rasional yang bisa kita tangkap.

Tapi ingat, semua pesta seks dan segala keindahan yang diklaim itu, ia dilakukan di atas perbuatan dosa. Semua itu dilakukan secara ilegal alias ZINA. Pertanyaannya, apakah para pelaku zina itu bisa merasakan kenikmatan seks? Apakah mereka bisa melakukan kegiatan-kegiatan seks yang benar-benar berkesan, memuaskan, dan penuh nikmat? Apakah dalam hidupnya mereka bisa mendapati kenikmatan seks yang ideal?

Sungguh, demi Allah Ta’ala, para tukang zina itu sama sekali tidak akan mendapati kenikmatan seks yang ideal seperti yang didampakan setiap orang, baik laki-laki maupun wanita. Jauh, jauh, sangat jauh sekali. Segala kemegahan suasana seks yang mereka gambarkan, semua itu hanyalah IMITASI, hanyalah OBSESI mereka yang tidak pernah terpuaskan, sampai kapanpun juga.

Buktinya apa?

Saudaraku, ketahuilah, semoga Allah Ta’ala menolongmu untuk mencintai-Nya dan tulus berbakti kepada-Nya. Amin. Dunia seks itu sama dengan dunia kerja, dunia belajar, dunia karya, dunia pengabdian, dan sebagainya. Anda pasti sangat kenal ungkapan ini, “Segala sesuatu ada seninya!” Nah, dalam dunia seks juga ada SENI-nya. Malah, tingkatan seni yang dibutuhkan untuk mendapatkan nikmat seks yang sempurna, sangat rumit. Ia sangat jauh dari gambaran yang dibuat oleh tukang-tukang pengetik novel cabul. Sama sekali jauh.

Apa buktinya?

Saya berikan bukti kepada Anda dengan sejelas-jelasnya. Ketahuilah saudaraku, aku menikah baik-baik dengan isteriku ketika usiaku masih muda, sekitar 21 tahun. Anda tahu, di usia 20-an tahun itu tentu stamina seseorang masih kuat dan tangguh. Apalagi, aku sendiri sejak kecil tidak pernah merokok dan ketika remaja suka olah-raga. Lalu apa yang kudapati dalam kehidupan seksual ini? Sungguh, aku baru memahami seni hubungan seksual yang baik dengan isteri, setelah masa pernikahan berjalan 3 tahunan.

Anda catat dengan baik: TIGA TAHUNAN, fren! Padahal tentu selama 3 tahun itu tidak terhitung berapa kali hubungan seksual dilakukan. Masya Allah, urusan seks itu ada seninya. Dan Anda akan belajar menemukan seni hubungan itu seiring perjalanan rumah-tangga Anda.

Lalu lihatlah anak-anak muda bodoh, baik gadis-gadis ABG yang hina, maupun pemuda-pemuda konyol yang otaknya dipenuhi obsesi-obsesi cabul!
Mereka memasuki dunia seks terburu-buru, tergesa-gesa, main tembak, main sikat saja. Mereka melakukan pesta seks seperti hewan; mereka tidak memiliki suatu seni apapun, selain slogan konyol, “Kalau tidak menembak, aku akan tertembak.” Ya Allah ya Karim, betapa bodohnya anak-anak itu.

Aku sangat terkesan dengan sebuah ayat dalam Surat Al Hasyr: “Wa laa takunu kalladzina nasullah fa ansahum anfusahum, ulaika humul fasiquun” (janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah pun membuat mereka lupa terhadap diri mereka sendiri, mereka itulah orang-orang yang fasiq).

Ayat ini sangat benar. Anak-anak muda bodoh dan dungu itu, mereka enggan beribadah, melupakan Shalat, tidak mau membaca Al Qur’an. Dzikir yang mereka ucap setiap hari isinya hanya: anjing, sinting, goblok, coitus, Mr. P, Miss V, kamasutra, video bokep, perek, sakaw, sabu-sabu, baphomet, satan, dll. Amat sangat mengerikan. Mereka melupakan Allah, maka Allah pun membuat mereka lupa terhadap dirinya sendiri.

Urusan seks itu sangat halus. Tidak sekasar yang digambarkan dalam film-film porno, video mesum, dalam novel cabul, dan sebagainya. Sama sekali tidak! Urusan seksual itu sangat lembut. Jika seseorang ingin mendapat sensasi rasa yang maksimal, dia harus memiliki SENI-nya. Sedangkan seni seksual itu membutuhkan masa berlatih yang panjang, disamping kesetiaan, kepasrahan hati kepada pasangan (suami/isteri), jaminan pengakuan sosial, serta situasi kondusif untuk melakukannya.

Apa yang ditulis dalam ratapan-ratapan birahi di atas, dalam novel-novel cabul, dalam canda-candaan cabul, dalam artikel-artikel cabul (seperti di Pos Kota), semua itu OMONG KOSONG belaka. Kalau orang-orang yang meratap itu merasa bahagia, pasti dia tidak akan meratap. Justru karena mereka gagal, mereka merasa dirinya kotor dan jijik, mereka merasa sudah putus-asa untuk mendapatkan kenikmatan seks hakiki, maka keluarlah ratapan-ratapan yang mengerikan itu. Semakin kencang ratapan mereka, semakin kuat bukti keputus-asaan mereka.

Demi Allah, tidak akan mungkin mereka mendapati kenikmatan seks ideal dengan cara-cara yang ilegal. Semakin bertambah jumlah perzinahan mereka, semakin sakit dirinya, semakin menderita hidupnya. Semakin dalam mereka terjun ke dunia seks bebas, semakin hancur urusan seks-nya. Hanya waktu yang akan membuktikan, bahwa suatu saat mereka akan mati binasa sebagai sampah tak berguna.

Ini kenyataan dan sudah banyak faktanya. Anak-anak muda yang saat ini sangat mendewa-dewakan seks bebas, sangat terobsesi dengan segala bentuk seks ala binatang, sangat provokatif dalam mengangkat isu-isu seks.
Mereka itu pada dasarnya sedang diberi TOLERANSI oleh Allah Ta’ala. Mereka dipersilahkan menghabiskan masa mudanya, kekuatan tubuhnya, untuk bersenang-senang sesuka hatinya. Batas yang diberikan kepada mereka hanya sampai usia 30 tahun saja. Silakan selama itu mereka berpesta, bersuka ria sesuka hati. Sesudah usia menginjak 30 tahun, bahkan bisa lebih rendah dari 30 tahun, hidup mereka akan dibakar perlahan-lahan. Itulah balasan atas segala kesombongan dan sikap sok jago mereka. Demi Allah, mereka tidak memiliki masa depan sama sekali. Kecuali kalau mereka segera sadar, lalu segera taubat sebelum masa-masa sanksi Allah tiba.

Di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan sebagainya banyak eksekutif-eksekutif muda yang maniak seks. Tingkahnya sama seperti anak-anak ABG dungu itu. Mereka juga memuja-muja seks, memuja-muja syahwat dan libido. Kalau di Jakarta, inspirator mereka adalah seorang laki-laki terlaknat, Moamar Emka.

Orang-orang ini sama saja, sama bodohnya, sama dungunya. Hanya bedanya, mereka punya uang lebih banyak, memiliki fasilitas lebih keren, lebih keji seleranya, dan tentu saja lebih munafik. Sebab mereka seperti binatang amfibi, hidup di dua alam. Di satu alam, mereka memuja seks bebas; di alam lain, di dunia formal, mereka fasih mengucapkan, “Alhamdulillah, insya Allah, subhanallah, masya Allah, Allah SWT, dan sebagainya.”

Satu kata saja, buat para eksekutif muda maniak seks itu. Petualangan seks Anda tidak akan menyakiti, selain diri Anda sendiri dan orang-orang sejenis Anda. Semakin banyak reputasi Anda di dunia kelam, semakin hebat “tombak sanksi” yang menancap di dada Anda. Semakin jauh Anda teruskan petualangan binatang Anda, maka Anda akan mendapati hukuman dari sisi Allah yang semakin sengit dan pedih.

Kemudian ada lagi, tingkah laki-laki dewasa yang senang selingkuh. Usia sudah paroh baya, punya isteri, anak-anak semakin besar, tetapi suka selingkuh. Bukan hanya selingkuh, mereka juga suka “makan daun muda” di kedai-kedai pelacuran. Katanya, komunitas “Om-Om” ini memiliki seni bermain cinta yang hebat. Maklum, dia sudah punya isteri, banyak berlatih dengan isteri legalnya di rumah.

Tetapi apalah artinya seks yang dia lakukan?
Dia menumpahkan cairan spermanya di atas kemaluan yang tidak sah untuk disentuh. Jangankan disentuh, didekati saja tidak boleh, sebelum legal menjadi isterinya. Apa artinya dia mendapatkan kepuasan di atas kehormatan yang haram? Ini hanya omong kosong. Mungkin, laki-laki bejat dan terkutuk seperti itu bisa merasakan kenikmatan seks tertentu. Tetapi nikmat itu tidak legal alias haram. Di hati kecilnya pasti ada penolakan terhadap aktivitas seks ilegal itu. Itu pasti. Nurani manusia tidak bisa dibohongi.

Ketika seorang laki-laki terkutuk, tukang selingkuh, sedang ngangkangi tubuh wanita yang tidak halal baginya, seharusnya dia segera bertanya pada dirinya sendiri: “Bagaimana kalau anak perempuanku dikangkangi laki-laki haram seperti ini? Bagaimana kalau isteriku sendiri dikangkangi laki-laki haram seperti ini? Bagaimana kalau adik-adik perempuanku dikangkangi laki-laki haram seperti ini?” Dengan bertanya seperti itu, semoga muncul kesadaran dari diri laki-laki bejat itu untuk bertaubat kepada Allah.

Kalau dia malah mengatakan, “Gue tak peduli, apapun yang terjadi pada anak perempuan gue, isteri gue, adik-adik gue. Biar saja, mereka melakukan zina seperti gue juga. Ya, kita sama-sama bejatnye.” Kalau dia sudah seperti itu, maka jelas dirinya adalah syaitan terkutuk. Orang seperti itu perlu didoakan agar segera celaka secelaka-celakanya, mampus semampus-mampusnya, hancur sehancur-hancurnya. Dan biasanya, ketika kebobrokan moral itu sudah memuncak seperti syaitan, pertanda hukuman akhir Allah segera tiba. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

Semakin jauh seorang pemuda atau pemudi melangkah menyusuri dunia seks bebas, semakin perih siksaan hidup yang akan menimpa dirinya. Bahkan suatu ketika, Allah akan mencabut nikmat seks itu sama sekali. Bahkan suatu saat, Allah akan menyingkap kehormatannya, sehingga dia mati dalam keadaan tercampakkan. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Ingatlah saudaraku, segala sesuatu ada seni-nya. Kunci seni seksual adalah PRIVACY. Semakin tertutup urusan seks Anda, tentu saja seks yang legal, itu semakin baik. Semakin terbuka seks Anda, apalagi sampai menerjuni seks bebas, maka Anda tidak akan mendapatkan seni seks sama sekali.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya, bagiku, bagi keluargaku, bagi pembaca semua, serta kaum Muslimin. Semoga Allah menyelamatkan kita dan keturunan kita dari fitnah seks bebas, kemudian Dia memberikan kepada kita sebaik-baik kenikmatan dalam urusan seks. Amin Allahumma amin. Wa shallallah ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in.
Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

AMW.


No comments:

Post a Comment